Jumat, 16 Oktober 2015

Puisi: Rahasia

Rahasia

Malam menyelimuti,
Dan aku mulai bercerita tentang rahasia ini... 
Bulan terdiam syahdu dan bintang memandang sayu... 
Setinggi apakah rahasia ini hingga begitu perih kupeluk?

Kucoba temui palung samudera, 
Mengalirkan lagi rahasia rasa... 
Dia hanya termenung pilu dalam kelamnya yang biru... 
Sedalam apa rahasia ini, hingga begitu perih kupeluk? 

Aku datangi rimba... 
Semak, pepohonan, satwa dan bunga yang ceria,
 Kemudian bermuram durja saat aku kembali bertanya...
 Selebat apa rahasia ini hingga begitu perih kupeluk? 

Aku bersandar pada pantai,
 Rahasia itu kembali terurai... 
Ombak kian semarak bersama air mata yang berderai... 
Sederas apa rahasia ini hingga begitu perih kupeluk? 

Aku menghadap gunung,
 Kembali mengurai rahasia tak terbendung...
 Mangalun bening bersama semilir angin, coba membasuh luka dalam batin... 
Sebesar apa rahasia ini hingga begitu perih kupeluk? 

Kubiarkan semesta menyimpan rahasiaku dalam bisu... 
Tentang rasa yang tertahan dalam kalbu, 
Tentang kisah yang membeku dalam waktu,
 Serta tentang hati yang kacau merindu... 

Duhai Sang Maha Rahasia, 
Dalam sedu sedan, padaMu aku bercerita... 
Di tiap untaian huruf hijaiyah dan lantunan doa-doa, 
Kulebur segala asa dan rasa jiwa... 
Kusadari hanya rahasiaMu yang agung semata...

Di titik nadir malam, ketika palung samudera hingga langit terjaga, 
Aku berserah diri padaMu, merelakan semua... 
Melepas rahasiaku menjadi milik semesta, 
Dan kupeluk rahasiaMu sebagai janji indah tak terkira... 
Rahasia Sang Maha Cinta....



Bogor, 18 Oktober 2012  17.51 WIB
Binapri Vindy Turningtias

           




 

https://www.facebook.com/notes/binapri-vindy-turningtias/rahasia-tiba-tiba-nulis-puisi-galau/10151082733410863

Tidak ada komentar:

Posting Komentar